Top Ad unit 728 × 90

Anak Bisa Menjadi Pembatal Orang Tua Masuk Surga

Terdapat seseorang anak, yang pada waktu kecilnya begitu lucu, menggemaskan, giat, pintar, dan juga pintar, dan perihal baik yang lain menempel terdapat pada diri anak tersebut. tarbiyah parenting yang diperolehnya di masa kecil begitu baik.

di sekolah prestasinya pula menonjol. tetapi sayangnya, dikala dia beranjak anak muda keadaan tersebut pelan - pelan berbeda, watak buruknya lebih dominan dari watak baiknya.

si anak jadi individu yang berani menentang hukum - hukum allah. dia mengusung nilai - nilai liberalisme yang menghendaki kebebasan pribadi orang dalam seluruh bidang, sampai - sampai kehidupannya juga jauh dari nilai - nilai agama. demikian sinambung terus ke ekspedisi hidupnya di masa tuanya.

kenapa kondisinya dapat berakhir serupa itu? apakah resikonya nanti di akhirat cuma ditanggung seorang diri oleh anak? ayo kita bahas.

bisa jadi kamu sempat mendengar cerita tentang orangtua yang sudah didiagnosa masuk surga, namun setelah itu dibatalkan dalam majelis hukum akhirat sampai kesimpulannya ia masuk neraka berbarengan anaknya. itu terjalin karna anaknya menggugat dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya yang tidak sempat mencermati agamanya sewaktu di dunia, sedangkan orangtua padat jadwal dengan urusannya seorang diri.

bagaikan pengantar harian, dan juga mengenang style tausiyah yang kocak dari alm. kh. zainuddin mz, berikut ini aku cuplikkan tausiyah dia terpaut cerita di atas dengan durasi 6 menit. selamat menyimak di dasar ini:

allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan juga keluargamu dari api neraka. ” [qs at - tahriim: 6]

tentang ayat ini dalam kitab tafsir ath - thabari, qatadah mengatakan: “perintahkan mereka buat taat kepada allah subhanahu wa ta’ala dan juga laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada - nya. bantulah mereka buat mengerjakan perintah allah. apabila kalian memandang mereka melaksanakan kemaksiatan, hingga tegurlah! ”

ibnu jarir mengatakan: “kita harus buat mengarahkan kanak - kanak kita tentang agama islam, kebaikan dan juga adab! ”

dan juga ibnu umar mengatakan: “didiklah anakmu, karna nanti kalian hendak ditanya tentang tarbiyah dan juga pengajaran serupa apa yang telah kalian bagikan kepada anakmu. anakmu pula hendak ditanya tentang gimana ia berbakti dan juga berlaku taat kepadamu. ”

dari uraian para mufassir tersebut, mampu dimengerti kalau ayat ke - 6 dari qs at - tahriim itu menggambarkan suatu perintah tegas kepada seseorang muslim buat melindungi keluarganya dari siksa api neraka, ialah dengan trik mencermati tarbiyah agama mereka dan juga senantiasa mencermati tindak - tanduk mereka.

perintah merupakan kewajiban, hingga apabila perintah tersebut tidak dipatuhi dengan baik oleh seseorang muslim, tentu terdapat konsekuensi yang hendak ia miliki di akhirat nanti.

rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“seorang pria merupakan pemimpin dalam keluarganya, dan juga ia hendak dimintai pertanggung - jawaban atas apa yang dipimpinnya. ” [hr bukhari dan juga muslim]

hadits ini pula mengisyaratkan kalau apabila seseorang muslim tidak mendidik anaknya dengan baik, hingga nanti ia hendak dimintai pertanggung - jawaban atas tugasnya di dunia itu, dan juga pastinya terdapat konsekuensi yang hendak ia miliki.

rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam pula bersabda:

“sesungguhnya allah subhanahu wa ta’ala hendak mengangkut derajat seseorang hamba yang shaleh di surga. nanti dia hendak mengatakan, ’’wahai rabbku, gimana perihal ini dapat terjalin padaku? ” dijawab - nya, “karena permohonan ampunan anakmu untukmu”. ” [hr ibnu majah dan juga ahmad, dan juga dishahihkan ibn katsir]

apabila seseorang hamba memperoleh hasil yang baik (di akhirat) karna ia telah mendidik anaknya dengan baik sampai - sampai jadi anak shaleh yang berdo’a memohonkan ampunan untuknya (cuma do’a anak shaleh yang diterima, dikala pintu amal terputus, dikala di alam barzah).

hingga mampu dimengerti secara mafhum mukhalafah (penafsiran terbalik) , kalau seseorang hamba pula hendak memperoleh hasil yang tidak baik (di akhirat) karna lalai dalam mencermati dan juga mendidik anaknya. hingga berhati - hatilah, kalau anak dapat jadi pembatal orangtua masuk surga!

secara universal, parenting merupakan upaya tersadu yang ditempuh oleh orangtua dalam mendidik anak dengan menggunakan sumber - sumber yang ada dalam keluarga dan juga area yang berupa aktivitas belajar secara mandiri.

buat masa kanak - kanak, tarbiyah parenting lebih ditekankan pada proses interaksi berkepanjangan antara orangtua dan juga anak yang meliputi aktivitas - aktivitas serupa: berikan makan (nourishing) , berikan petunjuk (guiding) , dan juga melindungi (protecting) kanak - kanak kala mereka berkembang tumbuh.

sebaliknya parenting buat umur anak muda hendaknya lebih ditekankan pada proses interaksi berkepanjangan yang meliputi aktivitas - aktivitas serupa: membekali dengan ilmu yang berguna (enlightening) , berikan petunjuk dan juga nasehat (coaching counseling) , dan juga melindungi (protecting) kanak - kanak dari serbuan perang pemikiran ataupun perang akidah. terdapat suatu petuah bijak:

“you will be the same person in five years as you are today except for the people you meet and the books you read. ” [charlie “tremendous” jones]

dengan demikian, orangtua sepatutnya tidak lalai mencermati mutu pergaulan anaknya, pula hirau dengan buku - buku teks anaknya. tidak dengan kekuatiran yang kelewatan, tetapi bersama - sama belajar mengelolanya, supaya tidak berkembang benih - benih kebencian dalam kehidupan sosial yang majemuk.

begitu, betapa tidak hendak terdapat maksudnya kala anak telah sukses mencapai bermacam prestasi yang membanggakan, tetapi pondasi dasarnya rapuh. perihal ini dapat jadi bom waktu untuk anak di umur dewasanya nanti, yang pula berakibat pada dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya .

lihatlah bermacam permasalahan kkn yang banyak merugikan negeri, yang diisi oleh para terdidik.

lihatlah permasalahan perzinaan, perselingkuhan, dan juga sikap intim menyimpang, yang berakhir rusaknya garis generasi.

lihatlah permasalahan anak tidak dikira lagi oleh dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya karna akidahnya telah digadaikan (murtad).

lihatlah episode kehidupan dimana terdapat anak yang terbelenggu banyak aktivitas duniawi tidak lagi hirau dengan dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya yang telah berumur senja.

lihatlah permasalahan mereka yang terperosok menjajaki aliran sesat, yang tidak hanya mengikis iman pula merongrong finansial dan mengganggu keutuhan keluarga.

sementara itu, seluruhnya nampak baik - baik aja pada awal mulanya. tetapi tampaknya, di umur 50 tahun ke atas diisi dengan gundah gulana, tiada kedamaian hati… akibat kelakuan si anak.

saat sebelum seluruhnya terlambat, pandanglah kanak - kanak kita hari ini:

sudahkah kita memperlakukan anak kita dengan baik?
sudahkah kita menginvestasikan waktu yang bermutu berbarengan mereka?
sudahkah kita mengenali harapan - harapannya?
impiannya?
keinginannya?
yang seluruhnya dibarengi dengan bekal ilmu yang berguna dari dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya ?

ayo susun permainan plan pertanggung - jawaban terhadap titipan yang telah diamanahkan - nya kepada kita.

di dunia luar, anak dikasih tarbiyah teknis (akademis) buat masa depannya yang gemilang. di dalam rumah, diimbangi dengan tarbiyah kepribadian dari dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , karna itu telah jadi kewajiban atas perintah - nya. kanak - kanak muslimin yang tidak berkarakter merupakan mangsa empuk toksin pemikiran.

wallaahu a’lam bish - showab






( sumber: iwanyuliyanto. co )
Anak Bisa Menjadi Pembatal Orang Tua Masuk Surga Reviewed by Unknown on Agustus 27, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by MencariSenja © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.