Inilah Ceramah Kematian Uje Sebelum Meninggal, Bikin Merinding

Ustadz jefri al - buchori sudah meninggalkan kita. dalam umur yang masih amat muda ialah 40 tahun. suami pipik dian irawati itu wafat dalam kondisi kecelekaan. jauh saat sebelum maut menjemputnya, ustadz gaul itu sempat ceramah menimpa kematian. mati muda dan juga seluruh persiapannya.

berikut ceramah singkatnya serupa dikutip dari suatu kanal siaran;

bicara soal mati itu, kadang - kadang yang muda itu jadi sombong. yang muda cuma berpikir yang mati cuma yang tua. karna trik berpikirnya merupakan trik berpikir logika. bahwa logika ya serupa itu trik berpikirnya. logika kan bicara, mangga muda ataupun mangga tua yang dipetik? yang kerap dipetik mangga tua. jadi siap - siap yang tua.

saat ini mencuat lagi persoalan logika. kelapa muda ataupun tua yang dipetik? seluruh rata - rata kelapa muda yang dipetik. jadi yang muda pula wajib siap - siap.

maksudnya dari mari ditafsirkan urusan mati tidak memandang yang muda ataupun tua. mati itu tentu, tidak harus lambat - laun. belum tentu kita hendak panjang usia.

banyak orang sebetulnya cemas mati. siapa yang cemas mati? sudah tentu yang cemas mati yang tidak yakin kepada allah. kita di dunia ini kan mengembara, kita ini merantau ke dunia. yang namanya merantau tentu hendak kembali kampung. amati tiap kali sehabis ramadhan, banyak yang berulang ke kampung taman.

amati sikap dan juga perilaku mereka kala kembali kampung, 11 bulan di perantauan, bulan ke - 12 kala kembali kampung tidak bawa kerasa malu. malu dong kala di jakarta lambat - laun tetapi kala kembali kampung tidak membawa apa - apa. malu dong nyatanya tidak membawa suatu. kemudian gimana dengan kampung akhirat? masa tidak membawa apa - apa?

amati perjuangan orang kampung (dunia). di halte terdapat yang tidur 2 hari saking takutnya tidak dapat kembali kampung. begitu mobil tiba membawa benda banyak, belum anak kanan kiri. ingin masuk pula serba - serbi salah karna pintu busnya kecil, kesimpulannya benda di lempar eh mobil jalur.

orang pengin kembali kampung dengan naik kereta hingga tidur di lantai, di lorong kereta, di lewatkan orang - orang. saking takutnya apabila tidak dapat kembali kampung.

kita amati apabila persiapan kembali ke kampung akhirat. berangkat ke masjid, dibawah ramai di lantai 2 ramai. kadangkala dibilang edan buat urusan akhirat sedangkan urusan dunia dikira normal? karna orang beriman meyakini kalau terdapat hari akhir.

duh, namanya hidup terdapat masa expired. terdapat masa kadaluarsa.






( sumber: bersamadakwah. net )